Kamis, 07 Februari 2013

Agen rahasia Amerika Serikat (CIA) / Berita

Terkuak! CIA Ternyata Punya Pangkalan Rahasia di Arab Saudi
Agen rahasia Amerika Serikat (CIA) ternyata mengoperasikan pangkalan udara rahasia untuk pesawat tak berawak (drone) di Arab Saudi. Sudah dua tahun, tapi baru kini terkuak!


Fasilitas tersebut didirikan untuk memburu anggota organisasi teror Al Qaeda di Semenanjung Arab, yang berbasis di Yaman. 

Seperti dimuat BBC, Rabu (6/2/2013), dari pangkalan itulah, sebuah pesawat tak berawak diterbangkan pada September 2011, yang membunuh Anwar al-Awlaki, ulama radikal Al Qaeda kelahiran AS yang dilabeli sebagai "teroris global" oleh otoritas AS. 

Saat itu, keberadaan pangkalan ini sejatinya sudah terendus awak media AS, namun belum ada yang memberitakannya. 

Sebab, pejabat senior pemerintahan khawatir pengungkapannya akan melemahkan operasi pemberantasan terorisme, sekaligus berpotensi merusak kerjasama anti-teroris kolaborasi AS-Arab Saudi. Dan terutama, isu ini amat sensitif, baik secara politik maupun reliji. 

Arab Saudi adalah rumah bagi banyak tempat suci Agama Islam. Penempatan pangkalan AS bisa jadi dilihat sebagian orang, terutama umat muslim, sebagai "pengkhianatan". 

Sebelumnya, militer AS menarik diri dari Saudi Arabia pada tahun 2003, setelah menempatkan antara 5.000 dan 10.000 tentaranya di kerajaan itu pasca Perang Teluk 1991. Hanya personel dari misi pelatihan militer atau United States Military Training Mission (USMTM) yang masih menetap. 

Target Tingkat Tinggi

Lokasi persis pangkalan rahasia itu tidak terungkap dalam laporan yang beredar di media AS. Hanya disebut berada di daerah terpencil. New York Times mengabarkan, pembangunan pangkalan tersebut diperintahkan pasca serangan rudal jelajah ke Yaman Desember 2009 lalu. 

Itu adalah serangan pertama yang diperintahkan pemerintahan Barack Obama, dan berakhir bencana. Lusinan warga sipil tewas, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Salah satu pejabat AS, dalam kondisi anonim, kepada media tersebut mengatakan, kali pertama CIA menggunakan fasilitas rahasia itu adalah dalam misi menghabisi Awlaki. Kala itu, tiga warga AS lain, termasuk putra Awlaki yang berusia 16 tahun, juga terbunuh dalam serangan rudal AS ke Yaman. 

Sejak itu, CIA "menjalankan misi memburu dan membunuh "target tingkat tinggi" di Yaman -- para pentolan Al Qaeda yang dianggap menimbulkan ancaman langsung pada AS."

Kristian Coates-Ulrichsen, ahli perpolitikan Teluk dari London School of Economics berpendapat, kekhawatiran Arab Saudi soal potensi makin tingginya ancaman Al Qaeda-lah yang membuat pemerintah itu mengizinkan AS menerbangkan pesawat tak berawak dari teritorinya. 

"Saudi melihat Al Qaeda di Semenanjung Arab adalah ancaman nyata untuk keamanan domestiknya," kata dia. "Mereka khawatir akan ada serangan yang menargetkan infrastruktur energi juga keluarga kerajaan." 

Soal ini, sumber dekat Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Mohammed bin Nayef menolak untuk berkomentar, saat dimintai konfirmasi BBC

Sementara, Gedung Putih membela mati-matian serangan ke sejumlah target. "Kami melakukan serangan tersebut karena mendesak diperlukan untuk mengurangi ancaman aktual yang sedang berlangsung, untuk menghentikan plot, untuk mencegah serangan di masa depan. Dan, sekali lagi, menyelamatkan nyawa Amerika," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. "Serangan tersebut legal, etis, dan sebuah keputusan bijaksana."

Seperti dimuat Washington Post, penasehan anti-teroris Obama, John Brennan, mantan kepala perwakilan CIA di Arab Saudi, memainkan peran kunci dalam negosiasi dengan pemerintah Riyadh terkait pembangunan pangkalan itu. 


Mengapa Bocor?

Keberadaan pangkalan rahasia AS di Arab Saudi terkuak setelah bocornya memo Departemen Kehakiman AS, yang merinci kasus pemerintahan Obama menghabisi warga AS di luar negeri yang dituduh sebagai "senior atau pemimpin operasi Al Qaeda atau organisasi lain yang berafiliasi". 

Memo itu juga berisi pembelaan, bahwa penggunaan kekuatan membunuh dianggap legal untuk target-target yang dianggap "menimbulkan ancaman", dan nyaris mustahil ditangkap hidup-hidup. 

NBC News mengungkap, memo itu ditujukan pada anggota Senat AS, intelijen, dan komite keadilan. Ditulis sebelum serangan pesawat tak berawak membunuh Awlaki. 

Di bawah Pemerintahan Obama, AS memperluas penggunaan pesawat tak berawak untuk menghabisi ratusan tersangka terkait Al Qaeda di Pakistan, Afghanistan, dan Yaman. Dengan dalih mempertahankan diri sesuai aturan hukum internasional. 

Namun, kritik ditujukan pada AS, yang menyebut serangan drone adalah bentuk eksekusi tanpa peradilan, yang tak memberi kesempatan terdakwa membela diri. Dan yang lebih penting, serangan macam itu menyebabkan jatuhnya korban nyawa di kalangan masyarakat sipil. 

Para senator akan mempertanyakan soal memo yang bocor, serangan pesawat tak berawak, juga pembunuhan Awlaki pada John Brennan Kamis ini -- saat ia menghadap Senat terkait pencalonannya untuk menjadi direktur CIA yang baru.(Ein)

Sumber Info : http://news.liputan6.com/read/505959/terkuak-cia-ternyata-punya-pangkalan-rahasia-di-arab-saudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar