1.Iman taklid
2.iman ilmu
3.iman a’yan (ainul Yaqin)
4.Iman Hak (Hakqul yaqin)
5.Iman hakikat (akmul yaqin)
1. Iman taklid yang dikatakan iman taklid, orang turut-turutan seperti yang disebutkan ALLAH dalam Qur’an, surat al mudatsir ayat 45 Wa kunna nakhudu ma’al khaaidiin
dan adalah kami di dunia,masuk kemana orang masuk
Dan orang yang taklid ini, ialah orang yang terkebat dengan sesuatu, sebab itu mereka tidak bisa berjalan kepada mencari ALLAH dan menemui ALLAH, demikian kata ALLAH dalam Qur’an , surat almudatsir ayat 38 dan 39 Kullu nafsin, bima kasabat rahiinah, illa ash-habal yamin
Artinya : Tiap-tiap orang tergadai dirinya kepada usahanya, kecuali orang yang dipihak kanan karena mereka itu menegakkan iman yang shah dengan amal yang salih kepada ALLAH Ta’ala
2.Iman ilmu (ilmu Yaqin) :
Yang dikatakan iman ilmu (ilmu Yaqin), yaitu orang yang mencari ALLAH dan menemui ALLAH dengan dalil dan keterangan, dengan petunjuk dan penerangan dari gurunya, seperti tersebut di bawah ini
1.Iman mujammal ,Sabda Nabi Muhammad SAW :KanaLLAHU, Walam yakun syaiun ma’ah Artinya : Ada ALLAH (ZAT) dan tidak ada sesuatu yang menyertai zat itu, hanya ZAT semata mata (Iman Mujammal) yaitu sekalian sesuatu sebelum ada alam, pada Zat ALLAH YANG MAHA ESA misalnya seumpama sekalian huruf AL QUR’AN sebelum ada kertas , pada tinta yang sebotol sekalian huruf ALQUR’AN tersembunyi pada tinta tersebut belum bernama belum berbentuk melainkan tinta semata mata seperti itulah Zat ALLAH waktu itu, sekalian sesuatu tersembunyi pada Zat belum bernama belum berupa belum berbentuk melainkan ZAT semata mata…
2.iman mufassal, , Sabda Nabi Muhammad SAW , Wa huwal ana alama, Huwa aalihi kaana, Artinya Dan ZAT ALLAH itu sekarang ini di atas tiap2 sesuatu dan sebenarnyan ZAT ALLAH itu adanya di atas tiap2 sesuatu (IMAN MUFASSAL) Yaitu berserak (lahir) sekalian sesuatu dari ZAT ALLAH kepada adalah sekalian alam, maka tampaklah sesuatu dengan nama2nya beserta rupanya dan bentuk2nya dan tersembunyilah ZAT ALLAH pada tiap2 sesuatu dengan meliputi suatu, misalnya seumpama berseraklah sekalian huruf dari tinta kepada kertas sehingga tampaklah sekalian huruf dengan nama2nya beserta bentuknya dan tersembunyi tinta pada tiap2 huruf dengan meliputi sekalian huruf, seperti itulah keadaan ZAT ALLAH,Firman ALLAH :
Walillaahi mafissamaawati wama fil ardhi wa kaanaLLAHU bi kulli syai-in muhitha, Milik ALLAH isi-isi langit dan bumi dan ALLAH TA’ALA itu meliputi dan melengkapi tiap2 suatu .
Kesimpulan penerangan kedua iman tersebut , ialah seperti tersebut di bawah ini :
Misalnya : seumpama PERIUK TANAH Yaitu periuk berasal dari tanah, yang dikatakan periuk ialah bentuknya dan diatas bentuk itu terletak namanya PERIUK,DAN YANG DIKATAKAN TANAH, ialah yang menjadi bentuk periuk, maka tanah itulah yang diluar periuk dan di dalam periuk sehingga tanah dan periuk (bentuk periuk) ke duanya menjadi satu …tidak dipersatukan. Seperti itulah hamba ALLAH, yaitu hamba berasal dari ALLAH(ZAT ALLAH)… Yang dikatakan hamba, ialah bentuknya dan di atas bentuk itu terletak nama bentuk, umpamanya ALI dan yang dikatakan ZAT ALLAH, ialah yang menjadi bentuk manusia, sehingga pada hakikatnya, ZAT ALLAH itulah di luar bentuk dan di dalam bentuk, manusia berjalan kepada menemui ZAT ALLAH, ialah menidakkan bentuk ( mentidak bentuk) melainkan ZAT ALLAH semata-mata… maka bentuklah yang dinamakan diri, dan yang dinamakan thariqat (jalan) kepada ZAT ALLAH ta’ala, sehingga diri itulah yang dikatakan SHIRATUM MUSTAQIM (jalan) yang haq kepada menemui ZAT ALLAH dan Berkata ALLAH ta’ala dalam Qur’an surat al jin ayat 16 dan 17 bunyinya : Wa an lawistaqaamu ‘alat thariiqat, Laasqainahum ma-an gadaqa, li naftinahum fihi waman yu’rid an dzikri rabbihi, yaslukhu azaban sho’ada… Artinya : Dan bahwa jikalau telah istiqamah (mengesakan) mereka di atas thariqat dengan yang menjadi thariqat, seperti mengesakan peiuk dengan tanahnya, tentu kami tuangkan kepada mereka akan ni’mat yang banyak,sesungguhnya kami akan menguji mereka pada ni’mat itu, dan siapa yang berpaling ia dari mengingat Tuhannya (ZAT ALLAH) kepada mengingat ni’mat kami tersebut kami masukkan pula ia ke dalam penyiksaan yang tidak habis-habisnya. Perhatikanlah kepada penerangan iman tersebut, supaya menjadi ilmu yang dapat di amalkan
3. Iman ayan
Yang dikatan iman ayan, yaitu mengintai ada ZAT ALLAH pada tiap-tiap dengan bahwa mata kepada melihat sesuatu, dan hati kepada melihat ZAT ALLAH pada tiap-tiap suatu… Misalnya : seumpama kucing mengintai tikus pada lubang tanah, yaitu matanya ke lubang tanah, dan hatinya kepada tikus yang di dalam lubang tanah itu…
Seperti itulah yang dikatakan iman ayan secara ringkasnya… Berkata ALLAH dalam Qur’an, surat … ayat… Wartaqibu, inni Ma’akum raqib… Artinya : menghintailah kamu, sesungguhnya Aku yang menghintai bersama kamu…
4. Iman haq
Yang dikatakan iman Haq, yaitu melihat ALLAH dengan hati, kata orang arif dengan ALLAH : AL-ARIFU YARALLAHA FI KULLI SYAI-IN, Artinya : orang yang arif melihat ia akan ALLAH pada tiap-tiap suatu, maka maqamnya ialah maqam musyahadah, misalnya : seperti melihat tinta pada tiap-tiap huruf… Berkata ALLAH dalam Qur’an, surat Hamim sajadah ayat 53 dan 54 bunyinya …
41:(53-54). Sanuriihim aayaatina fil aafaq wafi anfusihim, hatta yatabaianalahum annahul Haq awalam yakfi bi robbika annahu ‘ala kulli say-in syahiid Ala innahum fi miryatin min liqaa irobbihim ‘ala innahu bi kulli syai-in muhiith : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda ada (kekuasaan) Kami pd segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa yg menjadi tanda2 itu itu ialah Zat yg bernama ALLAH (ANNAHUL HAQ) apk belum cukup tanda2 menunjukkan Tuhan, bhw Tuhan itu melihat ia di atas tiap2 suatu , apk mereka dalam keraguan dr pada menemui Tuhan mrk , Apk tdk memperhatikan bhw Tuhan itu, sdh melengkapi n meliputi di tiap2 suatu.
5. Iman hakikat
Yang dikatakan iman hakikat, yaitu orang yang lenyap dengan ALLAH dari tiap-tiap suatu, dan mabuk ia dengan mengasihi ALLAH ( mencintai ALLAH), maka tidak ada ia melihat sesuatu , melainkan yang dilihatnya ALLAH, misalnya : seumpama orang karam di tengah lautan, tidak melihat ia akan tepi laut, melainkan ALLAH semata-mata… Demikianlah kata ALLAH dalam Qur’an surat alhadid ayat ke 3 bunyinya Dia (Allah) adalah al-Awwalu (Yang Awal) dan al-Akhiru (Yang Akhir), dan al-Zahiru (Yang Zahir) dan al-Batinu (Yang Batin). Dan Dia (Allah) terhadap segala sesuatu adalah al-‘Alim (Maha Mengetahui). Demikianlah penerangan iman yang lima tersebut, supaya dapat bagi kita menjadi ilmu dan amal setiap hari… berkata ALLAH dalam Qur’an, surat alhujurat, ayat 7 bunyinya… Wa’lamu. Anna fikum Rasullullah lau yuthi’ukum fi kasirin minal amri la’anittum, walakinaLLAAH habbaba ilaikumul iman, wa zaiyannahu fi qulubikum, wakaraha ilaikumul kufra wal fusuqa wal ishyan ulaaika humur rasyidun… Artinya : Ketahuilah oleh kamu bahwa pada kamu RasullULLAH, jikalau mengikut kamu kepada kebanyakan perintah, tentu kesusahan kamu, dan tetapi ALLAH cinta kepada kamu akan beriman, dan menghias-hiasi iman itu pada hati kamu, dan benci ALLAH kepada kamu akan menjadi orang kafir menjadi orang fasiq, dan menjadi orang durhaka, orang yang beriman itulah orangnya yang berjalan di atas jalan SHIRATHUM MUSTAQIM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar